Dibanding program-program diet lainnya yang sangat memusuhi lemak, diet rendah karbohidrat terkesan lebih ‘longgar’ dalam menata pola makanan. Para pelakunya tetap diperbolehkan mengonsumsi daging, keju, mentega, atau sumber lemak lainnya. Namun, penganut diet ini harus menghapus bahan makanan yang masuk golongan karbohidrat seperti nasi, jagung , kentang, umbi-umbian dan sejenisnya, dari daftar menu sehari-hari. Berat badan memang bisa turun dalam hitungan minggu. Walau begitu ada setumpuk risiko yang perlu diantisipasi. Turunnya berat badan secara cepat dan instant ini disebabkan karena hal-hal berikut ini:
1. Tingginya asupan protein akan meningkatkan frekuensi air seni, untuk membuang kelebihan keton (hasil dari pemecahan lemak dan protein) yang menyebabkan tubuh banyak kehilangan air.
Akibatnya, berat badan turun dalam waktu singkat. Minimnya asupan karbohidrat juga memungkinkan tubuh untuk mengolah glikogen menjadi sumber energi. Dengan kata lain tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi.
2. Pembatasan asupan karbohidrat menyebabkan jumlah kalori yang masuk hanya dari protein dan lemak.
Hilangnya satu golongan sumber zat gizi saja (dalam hal ini karbohidrat), dapat menurunkan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, kalori yang masuk hanya sekitar 2000 kalori per-hari (kebutuhan kalori orang dewasa 2250-3000 per hari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar